THEY WERE OURS !
duh,
kalau membayangkan judulnya saja absurd. ya kan? hahaha. cerita ini juga akan
absurd kok. jadi, ini intinya mau nyeritain kejadian-kejadian memalukan
milikku, dan kedua sahabatku yang tidak hanya sekelas dalam dua tahun ini, tapi
juga sebangku! :D
dimulai
dari ceritaku. ini adalah kejadian yang sangaaat memalukan seumur hidupku
*halaah :D. libur lebaran 1434 H kemarin, kan kita dikasih libur sekitar 3
minggu to katanya. (eh, nggk nyampe ding ya). pokoknya dari tanggal 1-16
Agustus (di kertas pemberitahuan sekolah sih 1-18 Agustus. tgl 17nya upacara
cooy \m/) :D.
lha,
karena anggapan ‘libur tiga minggu’ itulah guru-guru memberikan THR (Tugas Hari
Raya) kepada kami sekenanya (eh maap bu, pak -/\-). wuaalhasil, THR kita
bejibun laah. lha, sekali lagi karena anggapan ‘libur tiga minggu’ yang ku rasa
16 hari itu terlalu ‘tumpeh-tumpeh’ untuk segera mengerjakan THR yang bejibun,
wualhasil *lagi,, penundaan pun beraksi..
sampai
akhirnya,, hari ke 13 kami sudah menjalankan LHR (libur hari raya) kami. “weh,
tugasku dulu apa aja ya? kok aku Cuma inget satu tugas aja sih? kayanya aku
dulu stres banget deh mikirin tugas2nya” batinku memakai bahasa jawa.
akupun
mengirimkan short message text *ciyeh kepada salah satu temanku untuk
menanyakan salah satu THRnya. Awalnya aku bingung, mau ku kirim ke siapakah
gerangan short message text ini? ah, pemilik pou! dia yang terakhir jejer
denganku. dan sepertinya, aku punya nomernya....
nah,
sip..ketemu sebuah nomer dengan nama kontak=
*DhikaX1
duh,
alay? oh tidak. ada alasannya lho aku memakai karakter *, tambahan kelas, dan
hanya nama panggil tersebut. sudahlah, lupakan. lanjut ke sms. wkwkwk. Ah, si Dhika. Gadis manis berjilbab putih
itu... batinku
PRIPPRIPPRIP
(loading... lagi sibuk membaca kiriman dan mengirimkan sms). endingnya, ternyata
Dhika juga belum ngerjain PR-Prnya itu
*duuuuhh. ya udah, percaya apda catatannya sendiri! gumamku kemudian.
singkat
cerita, tanggal 19 Agustus, aku mengklarifikasi, mengkonfirmasi PR, atau apalah
itu namanya dengan Handhika ketika ia barusan muncul dari pintu kelas. “udah
ngerjain tugas-tugas, Dhik?” tanyaku sambil bercanda. “udah, hehe” jawabnya
sambil tersenyum kecil..
lebih
ke ‘singkat cerita’ lagi, aku lupa tepatnya, minggu lalu mungkin ya. Handhika
yang pernah ku konfirmasi/klarifikasi sms itu minta nomor Hpku. “weh, piye to
Dhik. kamu kan udah punya nomerku taa?” akupun heran.
“ha?
kapan aku mintanya,Fah.” tanyanya lebih heran. “lhoo, kita pernah sms-an, Dhik.
libur lebaran! panjang, lebar, dikali tinggi, malah..” selaku sambil bercanda. “enggak
Fahh. kita belum pernah sms-an!” jawabnya. “ha? terus yang sms-an sama aku
siapa Dhiikkk?” aku semakin syok. lemes, lah -___-
“sik,
sik... mana nomernya? jangan-jangan nomernya Dhika.”
“ha?”
“iya,
Dhika yang dulu X1 sekelas sama aku. tapi cowok. Adhika, sekarang dia anak
IPA5.”
“haaaa?
kok aku isa nduwe nomere???”
“sik
sik. mana mana nomernya.....
iyo
Fah, itu nomernya Dhika! hahahaaa”
what
the???? ah, malu banget rasanyaa.. dan seketika itu lemes banget. tak berdaya
*wus..
“haa,
Dhik. malu banget aku sama orangnyaa. duuh.”
“halah
gpp gpp. orangnya santai kok.”
“aahh,
tapi kan kita IPA 6 dan Dhika IPA 5. mesti nek olahraga, senimusik, apa bahasa
asing kan ketemu. he? olahraga? berarti lusa kemariiin?”
sekolahku
memang seperti itu.. jam olahraga, seni (option antara musik, tari, atau rupa),
dan bahasa asing (option juga antara jepang, mandarin, dan arab), selalu
digabung 2-3 kelas.
“sik,
ketoke dia senimusik ya? kemarinnnn! berarti kita ketemu kemariinn. haaa, malu
banget Dhiiikkk.”
“halah,
gpp. kamu basingnya arab kan? dia jepang kok..”
“haa,
maluuuuu. malu bangeet.”
siapalah
yang gk malu kalo ky gitu. *duhduh. sms-an udah kebanyakan emot ky gitu ke
bukan mahram -____- hancur hatiku *ciyah
“eh
siksik, orngnya yg mana to?” “ini lho” Dhika pun menunjukkan foto kontak Dhika
*Adhika yg berukuran kecil. “cilik bgt Dhik. g ketok. hehe” “g bisa digedhein
lagi e.. Cuma bisa segini.” “ya udah deh gpp. makasih yaa” jawabku masih lemes.
dan,, “ini
lho Fah, fotonya Dhika. kalao mau liat yg gedhe.” “mana mana? oh iya. aku inget
orngnya.” jawabku.
“loh,
tapi Dhik. katanya tadi ga bisa nggedhein foto kontak? kok sekarang bisa?”
“WEH
IYO! AKU MALAH NELPON DIA”, histeris Dhika.. *tepukjidaat
NGAKAK,
lah! :D
“handhikaaaa,
aku ngakak liat kamuuu. kamu tadi ngetawain akuu. sekarang aku ga bisa berhenti
ngetawain kamuuu. hahha” kataku masih tertawa da sambil memegang perut kesakitan.
“duuh,
Fah. Dhika jadi sms aku nih. ‘kenapa Dhik?’
gitu katanyaa. duuh” Dhiiikk, Dhiiikk :P :D
oke, alhamdulillah
kemarin *baru aku sudah meminta maaf kepada Adhika. alhamdulillah.. rasanyaaaa.
LEGAAAA :D
(maaf jika ada yang tidak paham dengan tulisan saya yg di atas karena saya spontan menulisnya dan
tidak mengulangi tulisan yang sudah saya ketik. *sekali jadi meeenn \m/ :D)
episode Putri dan Salma, kapan-kapan yaaaaaaa :D~ see u
later :D
27 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nuwun yaa komentarnyaa. semoga membanguun ^^